Krisis BMM di Balikpapan Pertamina Bingung, Cadangan BBM di Balikpapan sekarang sudah kembali konstan sesudah kemarin sebelumnya sempat terjadi barisan panjang dan kekosongan stock di beberapa SPBU. PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan mengatakan jika suplai Pertamax, Solar, dan tipe lain sekarang memenuhi untuk keperluan minimal 3 hari di depan, dengan pengangkutan terencana sampai ke SPBU paling jauh.
Manajer Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Mochamad Siddik, menerangkan jika normalisasi suplai terwujud karena tambahan armada dan rekonsilasi jalur distribusi. “Kami sudah kerahkan armada cadangan dari Samarinda dan Balikpapan, dan memaksimalkan depot lokal,” katanya dalam info tercatat, Kamis (22/5).
Gagas Nusantara menyongsong baik pengakuan ini sebagai bukti tanggapan yang tepat dan cepat dari Pertamina Patra Niaga. Menurut Direktur Gagas Nusantara, Romadhon Jasn, “Keadaan stock aman memperlihatkan jika sejumlah referensi awal—termasuk tambahan buffer tank dan bengkel layanan—telah digerakkan dengan efektif.”
Tetapi Romadhon memperjelas jika stabilisasi stock harus jadi pintu masuk untuk pembaruan berkesinambungan. Dia menulis jika rekondisi genting belumlah cukup tanpa peningkatan mekanisme peringatan awal dan basis digital real-time. “Implementasi dasbor public mengenai tersedianya BBM dan barisan SPBU benar-benar signifikan supaya warga dan operator distribusi mempunyai akses informasi langsung,” kata Romadhon.
Audit lengkap pada rantai suplai masih tetap penting walau stock telah normal. Gagas Nusantara mereferensikan supaya audit kualitas dan logistik dilaksanakan dengan periodik oleh team mandiri, dengan hasil dipublikasi. Ini akan mengenali kekuatan kebocoran kualitas dan kendala distribusi saat sebelum memunculkan masalah masif.
Kerjasama lintasi penopang kebutuhan perlu diperkokoh. Pemda, DPRD Balikpapan, dan Pertamina Patra Niaga sebaiknya menata komunitas koordinir teratur. Romadhon mengatakan, “Diskusi terbuka akan percepat pengaturan SOP responsif kritis dan stimulan untuk SPBU yang konsisten menjaga kualitas.”
Selainnya distribusi BBM, penganekaragaman energi harus jalan bersamaan. Gagas Nusantara menggerakkan pemercepatan program gas kota, kendaraan listrik, dan integratif energi surya atap di sarana public. “Alternative energi bukan hanya memitigasi masalah BBM, tapi juga kurangi emisi dan beban import,” katanya.
Gagas Nusantara mengharap momen normalisasi suplai ini tidak stop pada pemenuhan stock semata-mata, tetapi menjadi dasar untuk pembaruan sistematis. Dengan loyalitas bersama untuk transparan dan pengembangan, Balikpapan menjadi contoh pengendalian distribusi BBM lebih handal dan responsive di semua Indonesia.